Posts

HASIL MUSTA PEMBAWA ESTAPET MAPALA SUSKA

Pekanbaru, Mahasiswa Pecinta Alama (Mapala) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau melaksanakan Musyawarah Tahunan (Musta) yang ke XXII kalinya, Sabtu (22/10/16) di Sekretariat Mapala Suska. Acara  dilaksanakan dua tahun sekali ini yang sebelumnya diadakan satu tahun sekali sebelum periode 2014-2016 berlangsung selama 2 hari 1 malam yaitu sabtu hingga minggu (23/10/16). Agenda musyawarah tahunan (Musta) kali ini hanya mengagendakan hal-hal yang dinilai mendesak dan urgent saja, selain dari agenda tetap Musta yaitu sidang Pertanggung Jawaban Pengurus Mapala Suska periode kepengurusan tahun 2014-2016. Pengurus periode 2014-2016 Mapala Suska dengan diwakili oleh ketua umum Sdr. Samsul Hadi (Nibung) membacakan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) selama dua tahun periode jabatannya mengenai Keanggotaan , Inventarisasi, Keuangan Organisasi, Program Kerja yang telah dijalankan dan yang tidak terlaksana serta hal-hal lainnya. Selain dari LPJ Kepengurusan periode 2014-2016

Momentum 17 Agustus, Mapala UIN Suska Pungut Sampah di Puncak Merapi

Image
MAHASISWARIAU.COM - Tidak sedikit para penggiat alam mengabadikan momentum 17 Agustus, salah satunya pengibaran Sang Saka Merah Putih di Puncak Gunung Marapi, Sumatera Barat. Namun ada pandangan berbeda yang dilakukan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) UIN Suska saat mengabadikan momentum kemerdekaan, Minggu (17/8) lalu. Riski Trinaldo, yang biasa di sapa Alang, salah seorang Anggota Mapala Suska terlihat sedang memungut sampah plastik di puncak Merapi. "Sebagai pencinta alam, kita prihatin dengan kondisi kebersihan di Pucak Marapi," katanya. Alang dan beberapa rekan lain meluapkan rasa simpati mereka dengan melakukan aksi pungut sampah di Puncak Marapi, Sumbar saat momentum 17 Agustus. Sebagian besar para pendaki bukan mahasiswa pencinta alam, tapi hanya penggiat saja. "Gunung bukan tempat sampah," tambah Alang. Selain itu Alang kerap memberikan himbauan kepada para penggiat gunung untuk tidak memetik edelwis. Sebab menurut

MAPALA UIN MINTA BURUNG SERINDIT TAK DI PERJUAL BELIKAN

Laporan: David Tobing TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh rabu tanggal 5 juni, Puluhan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UIN Suska Riau mengadakan aksi long march dari samping kantor Gubernur Riau menuju Taman Kota yang ada di Jalan Diponegoro. Aksi yang bertema lestarikan burung sirindit, bertujuan untuk mengajak masyarakat agar ikut melestarikan burung sirindit. Aksi dilakukan mahasiswa ini juga diadakan untuk mengingatkan pemerintah agar turut melestarikan burung serindit yang merupakan maskot riau. Heriadi mengatakan, beberapa masyarakat banyak melakukan penangkapan dan memperjualbelikan burung serindit. Kondisi tersebut menjadikan keberadaan burung serindit di habitatnya sudah mulai langka.  " Saya harap masyarakat turut melestarikan burung serindit dengan tidak melakukan penangkapan liar atau memperjual belikan terhadap burung serindit". Ujar Heriadi yang merupakan koordinator aksi. Dal

Transplantasi 96 Bibit Terumbu Karang

batampos.co.id – Himpunan Mahasiswa   Pecinta Alam (Himpala) Universitas Riau Kepulauan (Unrika) mengadakan kegiatan transplantasi terumbu karang di Pulau Sarang, Minggu (16/8) lalu. Kegiatan ini merupakan satu dari rangkaian acara bertajuk Lestari Bahari Wujud Cinta Tanah Air. Sebuah acara yang digelar untuk memperingati HUT Ke-70 Kemerdekaan RI.“Kami memilih transplantasi terumbu karang karena terumbu karang di sini banyak yang hancur,” kata Hari Mulya, Ketua Himpala Unrika.Total ada 96 bibit terumbu karang untuk proses transplantasi, sore itu. Terumbu-terumbu karang itu diletakkan dalam substrat-substrat di enam meja kawat. Masing-masing meja berisi enam belas subtrat. Transplantasi dan penanaman dilakukan oleh dua belas organisasi pecinta alam se-Batam dan Sumatera. Yakni, Himpala Unrika, Mapala Universitas Batam, K-Pal Politeknik Negeri Batam, dan Bimapala dari Universitas Internasional Batam (UIB). Juga Mapala Pagaruyung Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Bar

Sempena Hari Bumi, Mapala Suska Bebaskan Pohon dari Belenggu 'Caleg.

Image
PEKANBARU, GORIAU.COM - Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Suska melakukan pembersihan dan perawatan terhadap pohon perindang yang menjadi sasaran 'Caleg Pohon' di Kampung Melayu, Sukajadi Kota Pekanbaru, Riau. Kegiatan ini dilaksanakan pada 6 April 2014 dalam rangka memperingati hari bumi yang akan jatuh pada 22 April mendatang. "Kami menurunkan Alat Peraga Kampanye (APK) milik Caleg dan Parpol yang memang sengaja dipakukan di pohon," ujar Ketua Mapala Suska Yuli Istiqomah dalam rilisnya kepada GoRiau.com, Selasa (8/4/2014). Tidak hanya APK milik Caleg, kata Yuli, tapi iklan-iklan produk atau jasa yang bergelayutan juga menjadi sasaran. "Pokoknya, segala sesuatu yang mengganggu pohon, kita bersihkan," katanya. "Begitu juga dengan paku-paku yang menancap. Itu kami cabut. Sehingga, pohon benar-benar bebas dari hal yang bisa merusaknya," ulas Yuli. Selain membersihkan pohon dari belenggu 'Caleg Pohon', Mapalas Suska juga melakukan penana

air terjun mapala suska

Image

Air Terjun Tertinggi di Indonesia ARTEPAK

Image